Sesuatu yang Naluriah : Superioritas

     Kekuatan sudah sejak lama menjadi tolak ukur untuk kompetisi di suatu masyarakat, menjadi salah satu para penganut hukum rimba. Sebelum adanya hukum kesetaraan dan HAM, kaum yang memiliki peradaban lebih maju memperbudak kaum masyarkat yang masih tertinggal. Seperti yang terjadi pada kaum afrika yang diperbudak bangsa barat.
    Manusia memiliki nafsu untuk memiliki kekuasaan, semakin berkuasa posisinya semakin kuat. Kekuasaan jabatan adalah bentuk madoritas yang berarti, menjadi seseorang yang kuat dan unggul diantara individu lain adalah sifat kodratnya manusia.
    Di jaman serba kesetaraan ini, Kitalah masyarakatlah yang menentukan siapa yang super diantara kita. Maksud saya adalah seorang pemimpin, tokoh tokoh dan seseorang untuk dipanuti. saya membayangkan jika dunia tersusun dari milyaran individu yang merasa setara tanpa sesuatu yang mengikat, mereka akan menuntut hak mereka masing masing tanpa ada tokoh yang memiliki kekuatan untuk mencegah conflik, yang akan terjadi adalah kekacuan.
    Tapi jika kasus itu benar terjadi, secara sendirinya mereka akan berkumpul pada satu orang yang memiliki kharisma pemimpin, dan lalu berconflik secara berkelompok. Mereka yang menentang kekuasaan menuntut kesetaraan adalah bunuh diri. Memang itu terdengar seperti saya mendukung perbudakan padahal saya berada di kasta budak. Tapi tidak segitu dangkal maksut saya.
     Keadilan dan kesetaraan juga merupakan hal yang muncul karna naluri berkelompok. Superioritas memang sudah jadi hal wajar, tapi, kesetaraan posisi memang tidaklah mungkin. Jadi Superioritas memang seharusnya ada dan dibutuhkan,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melihat Kecerdasan

CERPEN : 3 Saudara